Labels

Footer Widget 1

wibiya widget

Total Tayangan Halaman

Footer Widget 3

Label

ILHAM'S Facebook

Footer Widget 2

Arsip Blog

Mengenai Saya

Foto saya
saya itu baik hati tidak sombong serta rajin menabung

Pengikut

Senin, 28 November 2011

Manusia Sebabkan Anjing Menggonggong?



Gonggongan Anjing tak terlepas dari manusia
SEBUAH statement menarik diungkap oleh ahli perilau hewan Csaba Molnar. Dia mengatakan bahwa salah satu perilaku anjing, yakni menggonggong ternyata disebabkan oleh manusia.
Penelitian Molnar diinspirasi oleh sebuah fakta sederhana: anjing peliharaan sering menggonggong, sementara anjing liar nyaris tidak menggonggong. Anjing liar mendengking atau merengek, jarang mengeluarkan suara yang persis menggonggong.
Tidak hanya berkonsentrasi pada anatomi anjing yang diyakininya tidak ada kaitan dengan perilaku menggonggong anjing. Molnar justru berkonsenstrasi pada hubungan anjing dengan manusia. Anjing memiliki hubungan dengan manusia selama lebih dari 50.000 tahun dan telah dibiakkan sesuai dengan kebutuhan manusia.
Antara tahun 2005 hingga 2010 Molnar melakukan penelitiannya dengan beberapa studi yang berbeda satu sama lain. Molnar juga memanfaatkan teknologi program komputer untuk data statistik. Algoritma program tersebut menunjukkan bahwa anjing menggonggong dengan pola struktur akustik yang umum. Dalam hal nada, pengulangan, dan harmoni, gonggongan anjing pada dasarnya sama dengan anjing lainnya.
Variasi gonggongan terbanyak ketika anjing bermain. “Di sinilah ada campur tangan manusia,” kata Molnar.
Molnar merekam gonggongan anjing pada berbagai situasi–anjing dihadapkan pada orang asing, permainan, dan lain-lain. Ia memutar kembali suara tersebut untuk manusia. Orang ternyata bisa mengerti kondisi yang dihadapi anjing dengan mendengar gonggongan. “Singkatnya, kita mengerti mereka,” tegasnya.
Temuan ini mendukung hipotesis Molnar, meskipun penelitian lanjutan diperlukan.
“Jika hipotesis ini benar, gonggongan mengandung informasi mengenai kondisi anjing dan lingkungan. Manusia seharusnya dapat menafsirkan,” kata Molnar.
Meskipun demikian, para penggembala mengaku tidak selalu mampu mengenali suara gonggongan seekor anjing dengan anjing lainnya.
Molnar telah melakukan pengecekan silang terhadap pohon genetik anjing dan kebiasaan menggonggong mereka. Ia mencari lintasan evolusi. Sayangnya, studi itu tidak selesai. Molnar kesulitan mendapatkan dana sehingga tesisnya tidak selesai.
Menurut ahli komunikasi satwa Eugene Morton, hipotesis Molnar cukup masuk akal. “Gonggongan bisa jadi ciri penjinakan manusia,” katanya. Morton juga menjelaskan bahwa gonggongan biasanya digunakan oleh serigala remaja. “Gonggongan sesuatu yang tetap dipertahankan oleh manusia, mungkin untuk menekan hal lain, seperti kurangnya sifat agresif,” kata Morton.

0 komentar:

Posting Komentar